
WING Perkuat Komitmen Pemberdayaan Perempuan melalui Leaders Luncheon di 2025
Februari 28, 2025Jakarta, 7 Maret 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day), PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan (UN Women), UN Global Compact Network Indonesia (IGCN), International Finance Corporation (IFC), dan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) dengan bangga kembali menggelar acara Ring the Bell for Gender Equality (RTBFGE) yang ke-6 di Indonesia. Acara yang berlangsung di Main Hall BEI ini mengangkat tema “How to Maintain Work-Life Integration: Policies that Empower Women”, dengan tujuan utama untuk mendorong kebijakan dan budaya kerja yang lebih inklusif sekaligus mendukung pemberdayaan perempuan.
Acara tahunan RTBFGE merupakan inisiatif global yang didukung oleh United Nations Sustainable Stock Exchange (SSE), UN Global Compact, UN Women, dan World Federation of Exchanges (WFE). Tahun ini, sebanyak 117 bursa di seluruh dunia telah mendaftarkan diri untuk berpartisipasi dalam kampanye yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan komitmen terhadap kesetaraan gender di dunia usaha.
Dalam dunia kerja yang terus berkembang, berbagai tantangan masih dihadapi perempuan dalam mewujudkan kesetaraan gender di dunia kerja. Pada tahun 2023, angka partisipasi perempuan dalam angkatan kerja di Indonesia hanya berjumlah 55%, dibandingkan laki-laki yang berjumlah 85% (BPS, 2024). Berdasarkan International Labour Organization (ILO) di tahun 2023, untuk pekerjaan profesional, pekerja perempuan Indonesia menerima upah rata-rata 4 USD per jam, lebih sedikit dari pekerja laki-laki yang menerima 6 USD. Selain itu, menurut SDG Global Database, perempuan memiliki kesempatan yang lebih terbatas dalam posisi kepemimpinan, yaitu hanya 32% perempuan yang menduduki posisi manajerial perusahaan pada tahun 2022. Dengan tantangan yang ada, penting bagi perusahaan untuk menerapkan kebijakan inklusif yang dapat memberikan peluang yang setara dan menciptakan lingkungan yang mendukung pemberdayaan perempuan. Perusahaan yang memperjuangkan kesetaraan gender dan mempromosikan hak perempuan tidak hanya mendorong kemajuan sosial, tetapi juga dapat mengembangkan bisnis dan komunitas di tempat mereka bekerja agar beroperasi lebih inklusif, tangguh, dan sukses.
Acara ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan utama, termasuk pemimpin perusahaan, pembuat kebijakan, dan advokat gender equality untuk berdiskusi mengenai kebijakan yang dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung perkembangan perempuan. Acara dibuka oleh Komisaris Utama BEI Nurhaida yang menyampaikan, “Mengintegrasikan kehidupan kerja dan pribadi adalah salah satu aspek penting dalam mewujudkan lingkungan yang mendukung kesejahteraan dan produktivitas perempuan. Kebijakan yang berpihak pada keseimbangan ini tidak hanya memberdayakan perempuan tetapi juga menciptakan ruang kerja yang lebih inklusif dan berkelanjutan.”
“Dunia usaha menjadi bagian dari ruang lingkup pekerjaan kami untuk memastikan penerapan kesetaraan gender berjalan dengan baik. Sinergi dan kolaborasi harus dibangun, tidak hanya antar Kementerian lembaga tetapi juga unsur-unsur Pentahelix, salah satunya adalah dunia usaha,” ucap Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ratna Susianawati dalam sambutannya. “Kami berkeyakinan, jika semua pihak menggunakan perspektif dan analisis gender dalam penyusunan program dan kegiatannya, maka tantangan terkait unsur kesetaraan gender, yaitu akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat, dapat diselesaikan dengan intervensi dari masing-masing lembaga dan unsur dari Pentahelix.”
Melalui format diskusi World Café, para eksekutif perusahaan dan pemimpin industri berbagi praktik terbaik serta mengeksplorasi kebijakan yang efektif dalam mendukung hak pekerja untuk mencapai work-life integration, misalnya melalui pemberian cuti melahirkan, cuti ayah, serta pengaturan kerja fleksibel yang mendorong peran orang tua yang bekerja. Mengawali diskusi World Café, Ulziisuren Jamsran, UN Women Indonesia Representative and Liaison to ASEAN mengatakan “Tahun 2025 menandai 30 tahun kemajuan sejak disepakatinya Landasan Aksi dan Platform Beijing (Beijing Declaration and Platform for Action/BPFA), sebuah komitmen internasional untuk memajukan kesetaraan gender, dengan pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai prioritas utama. Pada momen penting ini, UN Women menyerukan untuk mengubah komitmen menjadi tindakan dengan hasil nyata untuk memastikan bahwa semua perempuan dan anak perempuan di Indonesia bebas dari diskriminasi, memiliki akses ke pekerjaan yang layak, dan dapat sepenuhnya menjalankan kepemimpinan. Hal ini dapat dicapai dengan kemitraan dengan seluruh sektor, baik publik, swasta, maupun masyarakat sipil, serta menempatkan suara dan pengalaman perempuan di pusatnya sebagai upaya untuk mencapai perubahan transformatif.”
Selanjutnya, sesi diskusi panel menghadirkan pemimpin perempuan di dunia usaha, yaitu Komisaris Independen PT Bank OCBC NISP Tbk Betti S. Alisjahbana, serta Head of Communication and Chair of ED&I Board Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk Kristy Nelwan. Diskusi yang dimoderatori oleh Direktur Eksekutif IBCWE Wita Krisanti membahas berbagai tantangan serta praktik-praktik inspiratif sebagai solusi menciptakan ekosistem tempat kerja yang lebih inklusif dan membantu lebih banyak perempuan mencapai posisi kepemimpinan.
“Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan inklusif bukan sekadar kepatuhan regulasi, tetapi investasi strategis bagi keberlanjutan bisnis. Perusahaan dengan lebih banyak perempuan di jajaran tim kepemimpinan pun berpeluang mencatatkan kinerja keuangan yang lebih baik. Namun, untuk mencapainya, kita harus lebih dulu membangun ekosistem kerja yang bebas dari bias dan diskriminasi berbasis gender di mana setiap talenta memiliki kesempatan yang setara untuk berkembang dan berkontribusi,” ujar Wita saat membuka diskusi panel.
Sebagai bagian dari acara, sesi Ring the Bell akan menjadi simbol komitmen dunia usaha dalam mempromosikan kesetaraan gender dan mendorong implementasi Women’s Empowerment Principles (WEPs) di lingkungan kerja. Diluncurkan tahun 2010 oleh UN Women dan UN Global Compact Network, WEPs merupakan seperangkat prinsip yang menawarkan panduan untuk kalangan bisnis dalam mendukung pemberdayaan perempuan di lingkungan kerja, pasar, dan masyarakat. Saat ini, lebih dari 10.000 perusahaan di dunia telah menandatangani WEPs, termasuk di antaranya 206 perusahaan dari Indonesia.
“Menciptakan peluang ekonomi bagi perempuan adalah hal yang sungguh penting untuk mendorong pertumbuhan dan pembangunan global. Jika tingkat partisipasi perempuan dalam angkatan kerja setara dengan laki-laki, output ekonomi global dapat meningkat hingga sepertiga,” ujar Euan Marshall, Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste. “Namun, perempuan masih menghadapi berbagai hambatan di tempat kerja. Melalui inisiatif Ring the Bell for Gender Equality dan kemitraan dengan para bisnis serta bursa saham, kami mendorong solusi dari sektor swasta untuk memperluas peluang dan memberdayakan lebih banyak perempuan.”
Menutup acara, Direktur Eksekutif IGCN Josephine Satyono kembali menggarisbawahi pentingnya mendorong perempuan untuk berkembang lewat lingkungan kerja yang setara. “Kebijakan serta budaya kerja yang inklusif tidak hanya mendukung kemajuan karier dan kesejahteraan perempuan, tetapi juga memberikan manfaat bagi produktivitas perusahaan,” ungkap Josephine.
Dengan kehadiran lebih dari 90 peserta dari perwakilan perusahaan, acara ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam mendorong kebijakan yang lebih progresif untuk mendukung kesetaraan gender di dunia kerja. Melalui kolaborasi yang dijalin oleh berbagai pemangku kepentingan ini diharapkan dapat tercipta work-life integration yang lebih seimbang, serta meningkatkan peran perempuan dalam pengambilan keputusan dan kepemimpinan di tempat kerja.
###
Media contact:
BEI: Kautsar Primadi Nurahmad, Sekretaris Perusahaan | [email protected]
IFC: Tyagita Silka, Communications Officer for Indonesia, Timor-Leste and Pacific Islands, +62 815 1941 9539
IGCN: Tongki Ari Wibowo, Communications Manager, +62 811 393 383
UN Women: Radhiska Anggiana, Advocacy and Communications Analyst, 08121347144.
IBCWE: Andri, Brand Communications, [email protected]
Tentang Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan satu-satunya bursa di Indonesia dengan lebih dari 900 perusahaan tercatat dan total kapitalisasi pasar mencapai lebih dari US$600 miliar. BEI adalah organisasi nirlaba dengan fungsi utama menciptakan pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien di Indonesia. BEI mendorong pasar modal yang berkelanjutan melalui berbagai inisiatif dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk menyediakan transparansi dan perlindungan investor. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.idx.co.id
Tentang IFC
IFC—anggota dari Grup Bank Dunia—adalah lembaga pembangunan global terbesar dengan fokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang. Kami bekerja di lebih dari 100 negara, menggunakan modal, keahlian, dan pengaruh kami untuk menciptakan pasar dan peluang di negara berkembang. Pada tahun fiskal 2024, IFC memberikan komitmen sebesar $56 miliar kepada perusahaan swasta dan lembaga keuangan di negara berkembang, memanfaatkan solusi dari sektor swasta dan menggerakkan modal swasta untuk menciptakan dunia yang bebas dari kemiskinan di planet yang layak huni. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.ifc.org
Tetap terhubung dengan IFC di media sosial
Tentang IGCN
UN Global Compact Network Indonesia (IGCN) merupakan inisiatif yang menaungi jejaring perusahaan dalam mempromosikan prinsip bisnis yang menghormati hak asasi manusia, menerapkan standar ketenagakerjaan yang adil, mendukung keberlanjutan lingkungan, serta mengedepankan praktik antikorupsi. Untuk mencapai tujuan tersebut, IGCN memfasilitasi anggotanya melalui dialog berbagi praktik baik, pelatihan-pelatihan terkait keberlanjutan dalam bisnis, dan peluang kolaborasi multi-pemangku kepentingan.
Tentang UN Women
UN Women adalah Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berdedikasi untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. UN Women didirikan untuk mendorong kemajuan dalam memenuhi kebutuhan perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia. Kerja sama ini didukung oleh inisiatif baru UN Women, ‘Gender Action Lab (GAL): Innovation and Impact for Gender Equality in Asia-Pacific’ yang didukung oleh Australian Government Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) dan bertujuan untuk mendorong komitmen dari perusahaan Indonesia dalam mengadopsi praktik dan kebijakan bisnis yang responsif gender.
Tentang IBCWE
Koalisi Bisnis untuk Pemberdayaan Perempuan Indonesia (IBCWE) merupakan koalisi perusahaan yang berkomitmen untuk mempromosikan pemberdayaan ekonomi perempuan dan kesetaraan gender. Misi kami adalah mendukung bisnis untuk mengoptimalkan perannya dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan dan kesetaraan gender. IBCWE terbentuk atas dukungan Pemerintah Australia melalui program Investing in Women. Informasi lebih lanjut kunjungi www.ibcwe.id atau ikuti kami di media sosial (@ibcwe_id).