Hasil Global Gender Index 2018, Indonesia Peringkat ke 85
Desember 24, 2023Global Gender Gap Report 2020 : Butuh 99 Tahun Lebih Untuk Mencapai Kesetaraan Gender!
Desember 24, 2023Investing in Women Asia melakukan survei terhadap kaum urban di kota-kota besar Indonesia, Filipina dan Vietnam. Penelitian ini dilakukan pada 1000 perempuan dan 1000 laki-laki dengan rentang usia 18 hingga 40 tahun. Terdapat dua pembagian temuan. Yang pertama adalah mengenai normalisasi peran laki-laki di rumah, seperti melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak. Serta normalisasi peran ekonomi perempuan untuk kesejahteraan hidupnya.
Pada penelitian mengenai normalisasi peran laki-laki di rumah, terdapat beberapa temuan kunci, yaitu:
- Responden perempuan dan laki-laki memiliki persepsi berbeda mengenai jumlah pekerjaan rumah tangga dan perawatan tidak dibayar yang dilakukan laki-laki. Menutur laporan, laki-laki melakukan pekerjaan lebih daripada yang dipikirkan perempuan. Namun dalam laporan terlihat jelas bahwa laki-laki berbagi pekerjaan rumah pada tingkat yang berbeda-beda, namun lebih rendah dalam hal pengasuhan anak.
- Dalam hal keyakinan dan praktik apa yang lebih baik dilakukan oleh perempuan dan laki-laki, terlihat bahwa pekerjaan rumah tangga dan perawatan tidak dibayar dilakukan dengan baik oleh perempuan, sedangkan pekerjaan pemeliharaan dilakukan dengan baik oleh laki-laki. Menariknya, ada persentase yang signifikan dari responden (lebih dari sepertiga berpikir bahwa tugas-tugas tersebut dilakukan dengan baik oleh perempuan dan laki-laki), di mana tingkat stereotype bervariasi di seluruh negara.
- Pendapat responden tentang cuti orang tua berkorelasi erat dengan undang-undang yang ada, di mana perempuan diberi lebih banyak cuti daripada laki-laki. Baik perempuan dan laki-laki mendukung cuti ayah yang lebih banyak.
Pada penelitian mengenai normalisasi peran ekonomi perempuan untuk kesejahteraan hidupnya, terdapat beberapa temuan kunci, yaitu:
- Secara umum, perempuan memiliki kemungkinan kecil untuk mendapatkan pekerjaan penuh waktu, serta menerima penghasilan lebih rendah dari pasangannya. Padahal mayoritas responden yang menikah memiliki pendapatan ganda dan perempuan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan rumah tangga.
- Perempuan di Indonesia dan Filipina lebih terpacu untuk bekerja hingga level atas, dibandingkan perempuan di Vietnam.
- Perempuan di Indonesia dan Vietnam memiliki motivasi utama bekerja adalah untuk kemandirian ekonomi, sementara perempuan di Filipina memiliki motivasi utama bekerja untuk berkontribusi pada pendapatan rumah tangga.
- Perempuan merasa melakukan sebagian besar pekerjaan rumah tangga. Lebih dari separuh responden perempuan dari Indonesia dan Filipina yang melakukan sebagian besar pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak, namun mereka tidak ingin melibatkan lebih laki-laki dalam pekerjaan rumah tangga, sedangkan hampir dua pertiga responden perempuan dari Vietnam berharap bahwa laki-laki akan melakukan lebih.
- Perempuan di Filipina adalah yang paling kecil kemungkinannya untuk mengambil cuti hamil, sementara itu cuti melahirkan bagi orang tua perempuan secara signifikan lebih tinggi daripada laki-laki dan hal tersebut dianggap benar.