
Komunikasi Inklusif: Perkuat Relasi Antargenerasi dalam Tim
Mei 29, 2025Di Indonesia, merawat orang tua yang menua sering dianggap sebagai urusan keluarga, bahkan “kewajiban anak.” Tapi bagaimana jika anak itu juga seorang karyawan penuh waktu, ibu dari dua anak, dan tulang punggung keluarga? Dalam hiruk pikuk tuntutan pekerjaan dan tekanan ekonomi, siapa yang benar-benar peduli dengan para caregiver lansia di dunia kerja?
Menjelang Hari Keluarga Nasional pada 29 Juni, kita diajak merenungkan kembali makna keluarga dalam konteks kebijakan kerja. Selama ini, employer-supported childcare atau dukungan perusahaan terhadap pengasuhan anak sudah mulai diperbincangkan. Tapi bagaimana dengan dukungan terhadap pekerja yang juga merawat orang tuanya?
Menurut Harvard Business Review (2025), penuaan populasi menciptakan krisis baru: semakin banyak pekerja harus menjadi caregiver bagi orang tua yang lanjut usia. Ini bukan fenomena negara maju saja. Di Indonesia, usia harapan hidup meningkat, sementara sistem layanan jompo masih terbatas dan tidak terjangkau bagi mayoritas keluarga kelas menengah ke bawah. Alhasil, beban kembali ke pundak keluarga, terutama perempuan pekerja.
Sayangnya, hanya sedikit perusahaan yang menyadari ini sebagai isu strategis. Padahal, tanpa dukungan, pekerja akan mengalami stres, burnout, bahkan memilih resign. Dampaknya jelas: penurunan produktivitas dan hilangnya talenta.
Mengapa Perusahaan Perlu Peduli:
- Produktivitas & Retensi: Studi Harvard Business School dan AARP menunjukkan bahwa perusahaan yang menyediakan dukungan eldercare mengalami penurunan tingkat absensi dan peningkatan loyalitas karyawan secara signifikan (HBS, 2019; HBR, 2025).
- Kesetaraan Gender: Penelitian menunjukkan bahwa caregiver perempuan 73 % lebih mungkin meninggalkan pekerjaan, 5 kali lebih sering beralih ke pekerjaan paruh waktu, dan lebih banyak mengambil cuti untuk merawat lansia dibanding lakilaki (MyElder, 2023). Di Indonesia, fenomena serupa terlihat pada perempuan pekerja informal yang harus memilih pekerjaan fleksibel demi menyesuaikan dengan beban caregiving yang tidak dibayar (MicroSave & KPPPA, 2024).
- Citra Perusahaan: Di tengah tren employer branding, perusahaan yang peduli pada care economy lebih menarik bagi generasi pekerja saat ini.
Beberapa perusahaan seperti Synchrony, Chobani, dan Meta telah memberikan cuti perawatan lansia, subsidi perawatan harian, hingga layanan konseling dan referral untuk kebutuhan eldercare. Mereka menyadari bahwa caregiving bukan hanya soal anak, tapi juga tentang menghormati orang tua.
Apa yang Bisa Dilakukan Perusahaan di Indonesia?
- Menambahkan kategori cuti khusus untuk perawatan lansia (serupa dengan parental leave)
- Menyediakan jam kerja fleksibel atau opsi remote bagi caregiver
- Memberikan tunjangan perawatan lansia atau subsidi day care lansia
- Menyertakan eldercare dalam Employee Assistance Program (EAP)
- Melatih manajer untuk lebih empatik terhadap karyawan caregiver
Pemerintah Indonesia telah menyusun Peta Jalan Ekonomi Perawatan 2025–2045 yang secara eksplisit mencakup layanan perawatan lansia dan perawatan jangka panjang. Peta jalan ini menempatkan lansia sebagai prioritas dalam penguatan sistem kesejahteraan nasional, dan mendorong pengembangan layanan berkualitas dan inklusif bagi kelompok lanjut usia. Ini menciptakan peluang nyata bagi sektor swasta untuk menyelaraskan kebijakan internal mereka—termasuk program eldercare di tempat kerja—dengan arah pembangunan nasional. Perusahaan yang proaktif akan memiliki posisi strategis sebagai mitra pembangunan dan pelaku tanggung jawab sosial yang relevan dengan kebutuhan masa depan tenaga kerja.
Hari Keluarga Nasional bukan hanya tentang anak-anak. Ini saatnya kita melihat keluarga secara menyeluruh—termasuk orang tua yang menua dan mereka yang merawatnya. Merawat orang tua bukan sekadar tanggung jawab pribadi; itu adalah bagian dari keberlanjutan sosial dan produktivitas ekonomi. Jika perusahaan sudah mulai mendukung childcare, maka eldercare harus jadi langkah berikutnya.
Karena dunia kerja yang benar-benar ramah keluarga, adalah dunia kerja yang mendukung kita di setiap tahap kehidupan.
Ditulis oleh Riesta Aldila, Project Officer untuk Inisiatif Employer Supported Childcare (ESC)