Diversity Vs Inclusion
Desember 24, 2023Tips Jadi Kandidat Siap Kerja Setelah Jeda Karier
Desember 24, 2023Peran perempuan dalam bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) telah menjadi fokus perhatian global dalam beberapa tahun terakhir. Lalu, bagaimana perkembangannya saat ini?
Tingkat Partisipasi Perempuan dalam STEM
Menurut statistik terkini, tingkat partisipasi perempuan dalam bidang STEM bervariasi di seluruh negara. Dalam survei yang dilakukan oleh Paw Research Center pada tahun 2021, ditemukan bahwa 50 persen dari seluruh pekerja yang dipekerjakan di Amerika Serikat dalam pekerjaan terkait STEM adalah perempuan. Sementara itu, berdasarkan data Eurostat tahun 2022, ditemukan bahwa 52 persen dari seluruh pekerja di bidang sains dan teknologi di Eropa adalah perempuan. Meskipun terjadi peningkatan partisipasi perempuan dalam bidang STEM secara global, masih ada ketimpangan di beberapa negara seperti Indonesia. Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional 2020, hanya 3 dari 10 perempuan Indonesia yang memilih karier di bidang STEM.
Tantangan yang Dihadapi Perempuan dalam Bidang STEM
Perempuan masih menghadapi tantangan dalam mencapai kesetaraan gender di tempat kerja, terutama dalam industri STEM. Salah satu aspeknya adalah representasi yang kurang proporsional di bidang-bidang seperti Information Technology (IT), teknik, dan pusat inovasi seperti keamanan siber dan Artificial Intelligence (AI). Hal ini menunjukkan bahwa perempuan masih kurang terwakili dalam area yang diharapkan tumbuh lebih cepat, memberikan bayaran yang lebih tinggi, dan menawarkan peluang karier yang lebih besar.
Dampak AI, termasuk ChatGPT, bagi Pekerja
AI, termasuk ChatGPT, memiliki dampak yang beragam bagi pekerja. Beberapa dampak positifnya meliputi peningkatan efisiensi, bantuan dalam menyelesaikan tugas rutin atau administratif dengan cepat, dan memberikan respon cepat terhadap pertanyaan yang sering diajukan oleh pelanggan. Namun, ada juga dampak negatif yang perlu dipertimbangkan. Pekerjaan yang sifatnya rutin dan dapat diotomatisasi oleh ChatGPT atau teknologi AI lainnya dapat terancam, mengakibatkan kehilangan pekerjaan bagi mereka yang bergantung pada bidang pekerjaan tersebut. Selain itu, perkembangan AI juga menciptakan kecemasan dan ketidakpastian karier terkait masa depan pekerjaan.
Kesenjangan Gender dalam Akses dan Dampak AI
Kesenjangan gender dalam akses pendidikan, teknologi, dan ekonomi dapat membuat transisi perempuan dalam menghadapi perkembangan AI lebih sulit dibandingkan dengan rekan laki-laki. Laporan UNESCO tahun 2022 tentang The Effects of AI on the Working Lives of Women menyoroti beberapa temuan penting, termasuk kesenjangan akses perempuan pada keterampilan digital dan pekerjaan terkait. Dalam penggunaan sistem AI, perlu dihindari potensi penguatan bias gender, pelecehan, penyebaran informasi palsu, dan diskriminasi di tempat kerja. Oleh karena itu, pemerintah, perusahaan, akademisi, dan komunitas harus berperan aktif dalam mendukung lingkungan kerja yang menyeimbangkan keterampilan bagi perempuan.
Sehingga untuk memastikan kemajuan yang berkelanjutan, diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam bidang STEM, mengatasi kesenjangan akses dan dampak AI, serta menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan setara bagi semua. Hanya dengan demikian, perempuan dalam bidang STEM dapat terus maju dan berkontribusi secara optimal dalam dunia teknologi yang terus berkembang.
9 Juni 2023 | Tiara Tri Hapsari