Tira Austenite Mempromosikan Kepemimpinan Perempuan dalam Industri yang Didominasi Laki-Laki
Desember 24, 2023Walaupun Bekerja dari Rumah, Pelecehan Seksual Ternyata Masih Kerap Terjadi Selama Pandemi
Desember 24, 2023Bloomberg mengumumkan terdapat 418 perusahaan dengan total gabungan kapitalisasi pasar sebesar USD 16 Triliun serta berkantor pusat di 45 negara dan daerah yang masuk ke dalam Bloomberg Gender Equality Index (GEI) tahun 2022 pada tanggal 26 Januari 2022. Dari 418 perusahaan ini, 41 persennya berbasis di Amerika Utara, 36 persen berbasis di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, 16 persen berbasis di Asia-Pasifik, dan 7 persen berbasis di Amerika Latin.
Sejumlah besar perusahaan mengungkapkan data mereka dengan menggunakan Kerangka GEI dan menghasilkan skor 71 persen rata-rata GEI, 96 persen rata-rata angka paparan, dan 60 persen rata-rata data untuk angka performa tertinggi perusahaan di lima pilar utama, dengan rincian 51 persen skor rata-rata untuk kepemimpinan perempuan dan saluran bakat, 62 persen skor rata-rata untuk upah yang sama dan kesetaraan upah berdasarkan gender, 68 persen skor rata-rata untuk budaya inklusif, 66 persen skor rata-rata untuk kebijakan anti pelecehan seksual, dan 50 persen skor rata-rata untuk merek yang pro-perempuan.
“Gender Equality Index Bloomberg mengakui perusahaan telah mempertahankan fokus yang kuat dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung kebutuhan karyawan yang terus berkembang serta mempertahankan kekuatan kompetitif yang diperoleh melalui keragaman gender, yang juga semakin penting dalam lingkungan bisnis yang menantang ini,” ungkap Peter T. Grauer, Chairman of Bloomberg.
Menutup Kesenjangan
Terdapat 78 perusahaan memiliki strategi untuk merekrut lebih banyak perempuan. Mereka percaya bahwa memiliki pemimpin perempuan akan cenderung memiliki representasi perempuan yang lebih tinggi di semua tingkat manajemen dalam perusahaan. Hasilnya, dewan anggota GEI rata-rata terdiri dari 31 persen perempuan dan para perusahaan anggota GEI tercatat memiliki perempuan pada tingkat Chief Executive Officer (7,5 persen), Executive (23 persen), Senior Management (29 persen), Middle Managament (38 persen), dan Entry-Level Positions (50 persen).
“Para pemimpin bisnis saat ini memiliki kesempatan untuk mendorong kemajuan kesetaraan gender di tahun-tahun mendatang,” ungkap Patricia Torres, Global Head of Bloomberg Sustainable Finance Solutions at Bloomberg.
Memiliki pemimpin perempuan juga mampu menutup kesenjangan upah berdasarkan gender karena perusahaan dengan presentase eksekutif perempuan yang lebih tinggi, lebih mungkin untuk melakukan tinjauan kompensasi berbasis gender. Sehingga pekerja perempuan mendapatkan kompensasi secara adil untuk posisi dan tanggung jawab yang sama dengan laki-laki. Pada laporan GEI tahun 2022 ini, kesenjangan upah mengalami penurunan skor dari 21 menjadi 19.
Budaya Inklusif
Rata-rata skor budaya inklusif pada laporan GEI tahun 2022 meningkat 15 persen dengan tiga sektor yang memiliki skor budaya inklusif tertinggi, yaitu sektor keuangan (74 persen), sektor komunikasi (71 persen), dan sektor teknologi (71 persen).
Para perusahaan berkomitmen untuk membangun budaya kerja yang lebih inklusif agar semua karyawan bisa berkembang. Langkah yang telah mereka lakukan untuk mendukung komitmen tersebut adalah meminta para manajer untuk menyelesaikan pelatihan bias gender setiap tahunnya, mempertahaknkan karyawan yang kembali setelah cuti melahirkan, menawarkan ruang laktasi di tempat kerja, dan memberi subsidi penitipan anak atau dukungan keuangan lainnya.
Kebijakan Anti Pelecehan Seksual
Pilar ini menilai kekuatan dari kebijakan anti pelecehan seksual yang dilakukan oleh perusahaan dan bagaimana prosedurnya untuk menangani klaim karyawan. Terdapat 415 perusahaan yang mengungkapkan informasi ini dan 55,4 persennya membutuhkan pelatihan anti pelecehan seksual yang dilakukan secara tahunan. Sementara itu, 39 perusahaan masih mewajibkan semua klaim anti-pelecehan seksual dibawa ke ranah pribadi.
Merek yang pro-perempuan
Pada pilar ini, GEI mengukur bagaimana perusahaan dipersepsikan oleh pemangku kepentingan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti rantai pasokan, produk dan layanannya, bagaimana perempuan digambarkan dalam iklan, Ddukungan eksternal komunitas untuk perempuan.
Efek pandemi COVID-19
Pandemi Covid-19 membuat perusahaan mengembangkan berbagai kebijakan dan praktik untuk mempertahankan tenaga kerja dan bisnis, seperti 99 persen perusahaan tetap mempertahankan atau meningkatkan kondisi kerja fleksibel untuk mendukung transisi ke kerja jarak jauh, 94 persen perusahaan menawarkan dukungan alat pelindungan diri untuk karyawan esensial, dukungan keuangan untuk perlengkapan kantor, hingga berbagai layanan konsultasi untuk mendukung kesehatan mental, serta 76 persen perusahaan menawarkan cuti berbayar secara khusus untuk berkabung.
Beban yang ditimbulkan oleh pandemic Covid-19 juga membuat program kembali bekerja pada perempuan setelah jeda karir menjadi lebih penting dari sebelumnya. Meskipun program tersebut sudah tersedia di perusahaan, perempuan yang kembali ke angkatan kerja masih lebih kecil kemungkinannya untuk menemukan diri mereka di posisi yang tepat. Perusahaan memiliki tantangan berikutnya yaitu merekrut perempuan yang ingin kembali setelah jeda karir dan berinvestasi dalam peningkatan keterampilan mereka.
Dari data yang dipaparkan dalam Gender Equality Index 2022 milik Bloomberg, kita bisa belajar praktik dan kebijakan terkait gender yang dilakukan oleh berbagai perusahaan publik di seluruh dunia dan dampak dari upaya mereka. Unduh laporan lengkapnya pada tautan di bawah ini.
Sumber:
Bloomberg’s 2022 Gender-Equality Index Shows Companies Increasingly Committed to Reporting ESG Data. Bloomberg. https://www.bloomberg.com/company/press/bloomberg-2022-gei/ (Diakses tanggal 21 Februari 2022).
2022 Bloomberg Gender-Equality Index Data Sheet. Bloomberg. https://assets.bbhub.io/company/sites/46/2021/01/Bloomberg_GEI_DataSheet.pdf (Diakses tanggal 21 Februari 2022).
21 Februari 2022
Tiara Tri Hapsari