Women in STEM 2023: Mengalami Kemajuan atau Kemunduran?
Desember 24, 2023Lebih Dari Sekadar Upah Suka-suka Dibutuhkan untuk Mengatasi Kesenjangan Upah Gender
Desember 24, 2023Gambar diambil dari Freepik
Sebanyak 98.5 persen perempuan yang sedang mengalami jeda karier memiliki keinginan dan kepercayaan tinggi untuk kembali ke dunia kerja. Dalam survei yang sama, Peluang Perempuan untuk Kembali Bekerja Setelah Jeda Karier Menjadi Pengasuh Utama, juga terlihat bahwa mayoritas usia rata-rata responden berada pada usia produktif, yaitu 29-33 tahun yang mencapai 28,90 persen, sementara dari tingkat pendidikan, sebesar 59 persen merupakan lulusan sarjana. Namun, perempuan cenderung memiliki ketakutan tersendiri ketika ingin kembali ke pasar kerja akibat jeda karier yang mereka ambil.
Padahal, saat ini pasar kerja mulai mempertimbangkan talenta-talenta dari komunitas ini. Mengutip Harvard Business Review, 87 persen manajer perekrutan mengatakan bahwa mereka tidak lagi menganggap kandidat yang memiliki jeda karier sebagai red flag.
- Buat versi resume yang berbeda untuk setiap peluang kerja berbeda.
- Mulailah dengan ringkasan singkat tentang siapa kamu dan kenapa kamu adalah orang yang tepat untuk pekerjaan itu.
- Jelaskan prestasi dari pekerjaan sebelumnya yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
- Menggunakan kata kerja aktif, seperti: Developed, coordinated, assisted.
- Tulis hal-hal yang terlalu sering digunakan oleh orang banyak sebagai penjelasan kelebihan kamu.
- Terlalu banyak tulisan atau menggunakan ukurang font yang kecil.
- Copy-Paste resume kamu ke profil LinkedIn.
- Tulis opening statement yang kuat yang dapat memperjelas kenapa kamu menginginkan pekerjaan itu dan apa yang kamu tawarkan kepada perusahaan.
- Make it short! Ingat bahwa tim perekrutan membaca banyak cover letter dalam satu hari dan butuh membaca dalam sekejap.
- Bagikan pencapaian yang menunjukkan bahwa kamu dapat mengatasi tantangan yang dihadapi pemberi kerja.
- Jangan salah mengartikan antara kreatif dan lelucon. Terlalu banyak memberikan kalimat lucu dalam cover letter akan membuat kamu terlihat kurang profesional.
- Jangan kirim cover letter secara umum, setiap cover letter perlu disesuaikan dengan pekerjaan tertentu.
- Jangan berlebihan dengan sanjungan atau mengatakan apa pun yang tidak Anda maksudkan. Authenticity is crucial!
- Pemberi kerja ingin tahu apakah kamu benar-benar antusias dengan apa yang mereka lakukan.
- Pemberi kerja ingin kamu memiliki nilai-nilai yang sama dengan perusahaan mereka. Tapi, kamu tidak perlu berlebihan atau berpura-pura dalam menunjukkannya.
- Jelaskan kenapa kamu antusias dengan jelas dan tulus.
- Pemberi kerja ingin mengetahui apakah kandidat memiliki dedikasi terhadap peran dan tanggung jawab yang diberikan.
- Maka dari itu, kamu perlu memperjelas bahwa kamu akan menikmati peran dan tanggung jawab tersebut. Dengan kamu menikmatinya, kamu akan bekerja lebih baik dan lebih lama.
- Pemberi kerja ingin mengetahui siapa kamu, apa yang dapat kamu lakukan, dan apa yang dapat kamu capai di masa depan.
- Ungkapkan keyakinan tentang kemampuan kamu untuk berhasil dan tumbuh dalam peran tersebut.
- Seperti apa pekerjaan sehari-hari saya dalam peran ini?
- Jika saya berada dalam peran ini, saya harus berhubungan dengan divisi apa saja?
- Apa hal terpenting yang harus saya capai dalam 90 hari pertama?
- Bagaimana Anda biasanya onboarding pekerja baru?
- Bisakah Anda memberi tahu saya tentang tim yang akan saya hadapi?