Penerapan Kesetaraan Gender Menjadi Kewajiban Moral yang Diyakini oleh Sintesa Group Dapat Berkontribusi Bagi Kesuksesan Organisasi
Desember 24, 2023Kesuksesan Digiserve by Telkom Indonesia dalam Mengimplementasikan Pengaturan Kerja Fleksibel
Desember 24, 2023Banyak perempuan masih dihadapi oleh dilema seperti, apakah perlukah berhenti berkarier demi anak?
Henny Susanto, Head of Jakarta Zone, Sales Operational PT HM Sampoerna Tbk adalah salah satu yang menghadapi dilema tersebut. Setelah berkarier di PT HM Sampoerna Tbk selama 25 tahun, Henny juga sempat mempertimbangkan untuk menyerah dan berhenti dari pekerjaannya demi keluarga.
Namun pemikiran tersebut hanya berlaku sementara karena Henny mendapatkan banyak dukungan dari keluarga serta lingkungan kerjanya untuk tetap menjalani karier bersamaan dengan menjalani peran sebagai seorang ibu.
Sebagai perusahaan, PT HM Sampoerna Tbk mendukung para ibu baru untuk bisa menyeimbangkan perannya di keluarga dan di kantor melalui kebijakan pengaturan waktu kerja yang fleksibel, cuti melahirkan sampai 6 bulan dan cuti Ayah hingga 1 bulan. Selain itu, PT HM Sampoerna Tbk juga menyediakan sarana pendukung, seperti Parental Support Facility, nursing room, EAP, serta komunitas orang tua yang menghadirkan pembicara ahli untuk membahas seputar pengasuhan anak. Hal ini diharapkan dapat menjadi semangat para perempuan untuk terus berkarya.
Bagaimana Henny menyeimbangkan kehidupan kerja dan kantor?
“Jangan pernah merasa bersalah ketika meninggalkan anak-anak untuk bekerja tapi beri mereka pengertian bahwa kita tetap peduli dan sayang pada mereka meskipun kita bekerja. Saya lebih percaya kualitas dibanding kuantitas dalam hal waktu kebersamaan dengan keluarga,” ujar Henny.
Sifat nurturing yang dimiliki Henny pun diterapkan kepada anak-anaknya di rumah dan juga diterapkan kepada timnya di kantor. Henny menerapkan pola asuh “give space to deliver”, karena Henny meyakini cara ini akan mendidik mereka untuk menjadi lebih bertanggung jawab akan keputusan-keputusan yang dipilih.
Bagi Henny, setiap hari adalah perjalanan dan pelajaran baru, sehingga ia tidak ingin memanfaatkan privilege yang diberikan oleh support system-nya. Henny tetap giat berlatih untuk berkonsentrasi dan bersabar. Ia juga belajar mengatur waktu untuk dapat melakukan segala kegiatannya dengan baik, efisien dan efektif, serta belajar untuk memiliki waktu untuk bersantai sejenak di setiap harinya.
“Bagaimana kita bisa fokus dan menguasai kelebihan kita, yang akhirnya membuat diri kita menjadi unik dibandingkan orang lain, adalah hal yang penting,” ujar Henny.
Henny juga menambahkan, bahagia ketika melakukan pekerjaan adalah kunci utama untuk terus bisa mengembangkan diri dengan positif.
Henny percaya bahwa selain harus menunjukkan kemampuan di dunia kerja, seseorang juga jangan ragu untuk mengakui ketidakmampuannya. Sehingga anggota tim dan perusahaan bisa membantu memberikan solusi untuk mengatasi hal tersebut.
Kisah Henny Susanto membuat kita belajar untuk jangan menyerah, terus belajar dan berlatih, memanfaatkan sifat alami perempuan, serta terlihat rentan sesekali adalah hal yang wajar.
Dengan memberi tahu hambatan yang kita hadapi di dunia kerja, anggota tim, atasan atau bahkan perusahaan dapat membantu kita menemukan solusi atau pilihan lain selain tetap berkarier secara penuh tetapi tidak memiliki waktu untuk keluarga atau untuk berhenti berkarier agar memiliki waktu untuk keluarga.
#LampauiBatasmu