Pelatihan Jurnalistik Kesetaraan Gender
Desember 24, 2023Peran Ayah Menyesuaikan Perkembangan Jaman
Desember 24, 2023Visi Pemuda 2030: Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan di Indonesia
PERTUKARAN VISI ANTAR GENERASI
“Kesetaraan gender sangat penting karena dapat membuat dunia ini jauh lebih baik. Karena separuh potensi dunia ada di perempuan, jadi kita sebagai perempuan harus percaya bahwa kita bisa menjaga apapun yang kita inginkan. It all starts with your willingness.”
* * * * *
Dayu Dara – Vice President GOJEK menyampaikan salah satu pesan yang disampaikan dalam presentasinya di acara “Visi Pemuda 2030: Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan di Indonesia”, Jumat (20/10). Selain Dayu, acara juga menghadirkan Shinta Nurfauzia – Co Founder Lemonilo, Nariswari K. Nurjaman, Ambassador for G(irls)20, dan Rochmad Siddhiqie – National Head of Public Relations Association Internationale des Etudiantes en Sciences Economiques at Commerciales (AIESEC) Indonesia. “Kita bukan hanya sedang membicarakan perempuan menghadapi degradasi atas hak mereka, tetapi juga bagaimana laki-laki bisa menggaungkan isu yang sama, mengangkat hak perempuan dan menjadikan kesetaraan gender sebagai istilah universal bagi kaum lelaki.” Tegas Rochmad tentang motivasinya tampil di acara ini.
Keempat pembicara tampil menyampaikan pandangan dan pengalaman terkait isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dari kacamata generasi muda. Visi Pemuda 2030 mengambil semangat peristiwa Sumpah Pemuda 1928. Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, peristiwa tersebut dikenang sebagai momen menguatnya nasionalisme di kalangan pemuda untuk menyatukan tekad melepaskan diri dari belenggu kolonialisme.
Pada konteks 89 tahun setelah peristiwa Sumpah Pemuda, Visi Pemuda 2030 merupakan refleksi kumpulan pemikiran generasi muda Indonesia yang berupaya menjawab beragam tantangan bangsa di masa depan. Salah satunya adalah kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan yang merupakan salah satu dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs telah berjalan selama dua tahun sejak Sustainable Development Summit yang berlangsung pada 25-27 September 2015. Pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan dari 193 negara anggota PBB tersebut berhasil mengesahkan dokumen yang disebut dengan Sustainable Development Goals (SDGs ) dan memuat 17 tujuan yang terbagi 169 target untuk menjadikan kehidupan manusia menjadi lebih baik.
Acara yang digelar pada 20 Oktober 2017 ini dibuka oleh Shinta Widjaja Kamdani – Pendiri dan Ketua Pembina Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), Anita Nirody – UN Resident Coordinator, dan Sri Danti Anwar – Deputi untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Shinta W. Kamdani mengatakan, “Kesetaraan termasuk juga kesetaraan gender merupakan spirit dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan juga cita-cita pembentukan bangsa ini, sebagaimana yang diimpikan oleh para pemuda di tahun 1928. Kami dari Indonesia Business Coalition for Women Empowerment, sebagai koalisi perusahaan berkomitmen untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan untuk mewujudkan cita-cita ini.”. Sementara Anita Nirody menekankan tentang kondisi ketidaksetaraan gender yang masih terjadi dan perlunya keterlibatan berbagai pihak untuk menanganinya. “Kita semua memiliki peran penting dalam mempercepat tercapainya kesetaraan gender – perempuan, anak perempuan, laki-laki, dan anak laki-laki – sehingga hukum dan kebijakan yang tepat tersedia agar perempuan dan anak perempuan berdaya, serta seluruh masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk meraih mimpinya,” Ungkap Anita.
Acara terbagi dalam dua sesi perbincangan. Setelah para panelis generasi muda tampil di sesi 1 melalui Visi Pemuda 2030, sesi kedua perbincangan menampilkan panelis: Vice President Director PT Pan Brothers – Anne Patricia Sutanto, Government & Public Affairs General Electric Indonesia – Donna M. Priadi, dan CEO UnLtd Indonesia – Romy Cahyadi. Para panelis menyampaikan pandangan-pandangannya khususnya merespon apa yang disampaikan oleh panelis generasi muda di bagian ‘Visi Pemuda 2030’. Pilihan format acara ini berupaya