Peran Bisnis di Tujuan 5 SDGs
Desember 24, 2023Pertukaran Visi Antar Generasi
Desember 24, 2023Keinginan perusahaan untuk mewujudkan kesempatan dan keinginan perempuan pekerja untuk terus mengaktualisasikan dan mengembangkan diri perlu selaras. Keinginan menyelaraskan itu menjadi alasan diadakannya Short Course untuk jurnalis dengan tema “Kesetaraan Gender di Dunia Kerja.”
Short Course ini menjadi bagian dari Sekolah Jurnalisme Aliansi Jurnalis Independen (SJAJI), yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jurnalis dengan isu-isu tertentu. Bekerja sama dengan Indonesia Business Coalitions for Women Empowerement (IBCWE) dan Investing in Women short course ini diselenggarakan di Jakarta sebanyak 10x pertemuan, sejak akhir September hingga November. Short course ini diikuti oleh 17 peserta dari media online, televisi, cetak, dan radio.
“Banyak perusahaan yang mengaku sudah menerapkan kesetaraan gender di lingkungan kerja mereka. Pertanyaannya adalah sejauh mana perusahaan sudah memiliki fasilitas dan program yang mendukung kesetaraan gender di dunia kerja. Komposisi karyawan , upah, fasilitas, kesempatan karir, dan lain lain. Hal-hal seperti ini harus tersosialisasikan, karena banyak perusahaan mengklaim sudah menerapkan kesetaraan gender di dunia kerja, tapi ternyata sebenarnya belum sepenuhnya dia terapkan indikasi kesetaraan itu,” ujar Shinta Widjaja Kamdani, CEO Sintesa Group dan Ketua Dewan Pembina IBCWE saat memberikan sambutannya dalam pembukaan Short Course untuk Jurnalis tentang “Kesetaraan Gender di Dunia Kerja,” di Gedung Menara Duta, Jakarta, 28 September 2017.
Dini Widiastuti, Executive Director IBCWE juga mengapresiasi penyelenggaraan short course untuk jurnalis bertema kesetaraan gender ini. Menurut Dini, jurnalis merupakan salah satu ujung tombak untuk mensosialisasikan kesetaraan gender di dunia kerja sangat penting. “Peran jurnalis sebagai garda terdepan pemberitaan media menjadi krusial dalam upaya mendorong liputan-liputan yang beragam, berkualitas dan mendukung penguatan peran perempuan terutama di dunia kerja dalam mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.” kata Dini.
Dini mengakui, isu gender adalah isu yang kompleks, dan hasilnya tak bisa terasa dalam waktu cepat. “Tapi meski hasilnya jangka panjang, pelatihan seperti ini sangat berguna untuk peserta, untuk media tempat ia bekerja, dan untuk sosialisasi keseteraan gender di dunia kerja secara umum,” ujarnya menambahkan.
Kompleksnya isu gender juga diakui oleh Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen Suwarjono. “Ada sebagian problem, sering kali soal mind set, mengenai kesetaraan gender termasuk di dunia kerja dan perusahaan media. Jadi short course ini penting supaya jurnalis dan media bisa ikut menyebarkan isu kesetaraan gender,” ujarnya.
Meski isu tentang kesetaraan gender diakui sebagai isu yang kompleks dan butuh proses panjang, namun penyuaraan dan pemberitaan harus terus dilakukan. Itu sebabnya IBCWE akan terus melakukan berbagai hal agar isu kesetaraan gender menjadi perhatian publik, pemerintah dan swasta.