PT HM Sampoerna Tbk Mendukung Para Ibu Baru untuk Bisa Menyeimbangkan Perannya
Desember 24, 2023Tira Austenite Menciptakan Sistem yang Mendukung Perempuan untuk Maju dalam Perusahaan yang Didominasi oleh Laki-Laki
Desember 24, 2023Gambar diambil dari Digiserve.co.id
Di Indonesia, industri Sains, Teknologi, Engineering, Matematik (STEM) saat ini masih didominasi oleh laki-laki. Hal ini mengakibatkan hanya terdapat 36 persen1 tenaga kerja perempuan dalam Digiserve by Telkom Indonesia, sebelumnya bernama Telkomtelstra. Menanggapi hal ini, pimpinan senior Digiserve memutuskan untuk mengembangkan komitmen dalam mendukung kesetaraan gender yang kemudian disebut dengan Ikrar Paritas pada tahun 2016.
Salah satu elemen utama dalam komitmen tersebut adalah pengaturan kerja fleksibel. Elemen ini diharapkan dapat membantu pekerja perempuan dalam mengelola peran domestik dan memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik. Selain itu, Digiserve juga bermaksud untuk mendorong pekerja laki-laki untuk berperan lebih besar dalam kehidupan keluarga agar dapat meningkatkan potensi peran mereka sebagai pasangan atau ayah.
Tetapi, menarik dan mempertahankan pekerja perempuan di sektor STEM ini tetap menjadi tantangan utama bagi Digiserve meskipun praktik-praktik yang mendukung perempuan di tempat kerja sudah dilakukan. Maka dari itu, para pemimpin dan departemen SDM berinisiatif untuk menformalkan praktik-praktik tersebut ke dalam kebijakan yang dapat diterapkan secara merata dan konsisten di seluruh perusahaan.
Pengaturan kerja yang fleksibel di Digiserve mencakup tiga aspek:
- Jam kerja fleksibel: Pekerja diperbolehkan bekerja secara fleksibel selama mereka bekerja dengan total delapan jam perhari atau 40 jam perminggu.
- Kerja jarak jauh: Pekerja diperbolehkan bekerja dari rumah atau dari kantor klien.
- Cuti tidak dibayar: Pengaturan ini bertujuan untuk membantu pekerja yang memiliki kebutuhan atau perhatian khusus dalam jangka waktu yang lebih lama, misalnya masalah keluarga atau menyelesaikan pelatihan/studi.
Dalam mendukung penerapan kebijakan pengaturan kerja fleksibel, tim Human Resources juga melakukan beberapa program, sebagai berikut:
- Program pendidikan untuk semua pekerja dan rekrutan baru, mencakup niat, parameter, dan hasil yang diharapkan dari kebijakan. Program ini bertujuan untuk memberdayakan pekerja agar bertanggung jawab dalam mengelola pengaturan kerja mereka dan memastikan bahwa pekerja menghargai serta tidak menyalahgunakaan kebijakan yang diberikan oleh perusahaan.
- Program survei pekerja anonim dan klinik HR. Program ini bertujuan untuk mendapatkan pendapat dari pekerja serta memungkinkan pekerja dan pimpinan untuk berkonsultasi dan menyampaikan keluhan.
- Program pembinaan kepada manajer. Program ini bertujuan untuk mendukung mereka dalam mengelola tim dengan cara yang selaras dengan kebijakan pengaturan kerja fleksibel dan mendorong para manajer untuk memberikan contoh dalam menggunakan pengaturan kerja fleksibel.
Sejak menerapkan pengaturan kerja fleksibel pada tahun 2017, persentase pekerja yang menyetujui work-life balance meningkat dari 68 persen pada tahun 2017 menjadi 82 persen pada tahun 2019.
“Saya dapat mengatur waktu saya untuk bekerja sehingga saya tetap dapat mengajar anak untuk pembelajaran online mereka,” ungkap salah satu pekerja perempuan. Hal senada diungkapkan juga oleh para pekerja laki-laki yang dapat mengatur waktunya untuk melakukan pekerjaan dan melakukan kegiatan lain di rumah, termasuk dapat membantu anak menjalani sekolah dari rumah.
Selain itu, menurut 98 persen responden, mereka lebih atau sama produktifnya ketika menggunakan pengaturan kerja yang fleksibel. Tetapi beberapa pekerja tersebut juga menyoroti beberapa aspek negatif dari pengaturan kerja fleksibel, termasuk pengaburan batas kehidupan rumah dan kerja serta jam kerja yang lebih panjang. Pengaturan kerja fleksibel juga membantu Digiserve melakukan efisiensi biaya dengan melepaskan 50 persen ruang kantor yang tidak digunakan sehingga dapat menghemat biaya operasional.
Menindaklanjuti komitmen terhadap kesetaraan gender di tempat kerja, Digiserve bergabung dengan IBCWE sebagai anggota pada tahun 2019, dan menjalankan Gender Equality Assessment, Results, and Strategies (GEARS), sebuah alat diagnostik WGE yang dijalankan oleh IBCWE untuk mendiagnosis kinerja, menetapkan tujuan, dan membangun strategi kesetaraan gender yang komprehensif dalam perusahaan.
Studi kasus ini dilakukan oleh IBCWE dengan bantuan dari Solidaritas.
Sumber:
1Data Telkomtelstra per Q2 2020
31 Januari 2022
Tiara Tri Hapsari