Komitmen Saja Tidak Cukup untuk Dorong Kesetaraan Gender di Tempat Kerja
Desember 24, 2023Tren Kesetaraan Gender dalam Memikat Investor di Indonesia
Desember 24, 2023Photo by Tatiana Syrikova from Pexels
Dalam survei ILO pada perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik tahun 2018, semakin tinggi jabatan di sebuah perusahaan, semakin sedikit jumlah partisipasi perempuan. Dilaporkan bahwa, rata-rata tingkat manajemen menengah memiliki 34,8 persen partisipasi perempuan kemudian menurun menjadi 26, 9 persen di manajemen senior, dan semakin turun menjadi 20,5 persen di tingkat eksekutif teratas. Hasil survei juga menunjukkan, semakin besar ukuran perusahaan, semakin sedikit perempuan yang menempati manajemen senior dan posisi eksekutif teratas. Sebanyak lebih dari 60 persen perusahaan besar, lebih dari 59 persen perusahaan menengah, dan 52 persen perusahaan kecil semua melaporkan memiliki kurang dari 30 persen wanita di tingkat manajemen senior.
Apa yang Membentuk Seseorang Menjadi Pemimpin?
Ada beberapa perdebatan apakah sebagian anak adalah pemimpin yang “terlahir” atau mereka “belajar menjadi” pemimpin. Semua anak memiliki potensi untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan. Pengembangan kepemimpinan bisa menjadi proses seumur hidup. Sebagai orang dewasa, kita dapat mengajarkan keterampilan yang diperlukan bagi anak-anak untuk mengambil peran kepemimpinan sekarang dan di masa depan.
Mengajarkan anak-anak bagaimana menjadi pemimpin di usia muda akan membantu anak-anak menghadapi tekanan di masa remaja. Menjadi seorang pemimpin bukanlah ilmu pasti, tetapi mengajarkan anak-anak keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin sangat penting untuk membantu mempersiapkan generasi berikutnya untuk memimpin dan menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab.
Keterampilan kepemimpinan adalah kombinasi dari banyak karakteristik dan faktor yang memungkinkan anak-anak untuk merampingkan dan memperbaiki pola pikir serta pandangan mereka. Bahkan, karakteristik ini akan membantu anak-anak dalam apa pun yang mereka hadapi, ke mana pun mereka pergi dan bagaimana pun mereka hidup. Karakteristik ini meliputi:
- Menghadapi tantangan berat;
- Menemukan solusi untuk masalah;
- Memecahkan masalah secara kreatif;
- Penalaran yang kuat;
- Menunjukkan kemampuan untuk menjalin hubungan baru yang baik; dan
- Motivasi diri.
Salah satu cara untuk meningkatkan lebih banyak pemimpin perempuan adalah mempersiapkan anak-anak kitadengan keterampilan untuk menjadi pemimpin, selain dari kesempatan yang diberikan perusahaan untuk karyawan perempuan mereka.
Bagaimana Ayah Memengaruhi Karir Putri Mereka?
Semua anak dibentuk oleh orang tua mereka dan/atau pengasuh lainnya, tentu saja, tetapi ketika datang ke jalur karir perempuan, pengaruh ayah memainkan peran yang sangat besar. Menurut studi tahun 2009 dari University of Maryland, perempuan tiga kali lebih mungkin untuk mengikuti jejak karir ayah mereka saat ini daripada satu abad lalu: Hanya 6 persen perempuan yang lahir antara 1909 dan 1916 masuk ke bisnis ayah mereka, dibandingkan dengan sekitar 20 persen Gen X dan Y.
Bagaimana bisa meningkat? American Psychological Association mengatakan, perubahan peran ekonomi perempuan sangat berdampak pada peran ayah dalam kehidupan anak-anak mereka. Perempuan sekarang terdiri dari lebih dari 50 persen tenaga kerja, lebih banyak meninggalkan norma rumah tangga tradisional di mana perempuan bertugas membesarkan anak-anak. Ayah sekarang menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak mereka daripada sebelumnya, dan para ahli mengatakan bahwa “cinta ayah” memainkan peran yang jauh berbeda dalam perkembangan masa kanak-kanak. Terutama, bahwa peran itu mengembangkan kesan sebuah tempat di dunia.
Dokter Meg Meeker, penulis Strong Fathers, Strong Daughters, adalah orang yang percaya bahwa pengaruh seorang ayah adalah faktor utama, jika bukan yang paling penting, dalam perkembangan perempuan. “Seorang ayah memiliki wewenang dengan huruf besar A,” kata Meeker, yang mengatakan dia dipengaruhi oleh ayahnya sendiri untuk masuk ke kedokteran.
“Dari tahun-tahun pertama kehidupan sebagai seorang gadis, ayahnya sangat penting dalam kehidupannya. Dia menatapnya, dan selama sisa hidupnya dia sangat membutuhkan kekagumannya, rasa hormat, dan kasih sayangnya.” Meeker percaya bahwa jika kekaguman, rasa hormat, dan kasih
sayang hadir serta timbal balik dalam hubungan ayah-anak, mereka adalah resep untuk perempuan yang sukses.
Tren ini sendiri tidak memberi tahu kita kekuatan mana (ayah, sosial atau sebaliknya) yang tarik menarik anak perempuan ke satu jalur karir atau yang lain. Tapi mereka memberitahu kita bahwa para ayah saat ini menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak mereka dan anak-anak perempuan mereka memerhatikan.
IBCWE mengadakan kegiatan diskusi untuk mempersiapkan lebih banyak anak, terutama anak perempuan untuk menjadi pemimpin yang cakap di masa depan, juga membahas norma-norma yang dapat menghambat perempuan-perempuan muda untuk menjadi pemimpin, membahas cara-cara yang dapat diadopsi orang tua untuk menumbuhkan keterampilan kepemimpinan kepada anak-anak, menginspirasi orang tua untuk mengambil peran aktif dalam mempersiapkan pemimpin generasi berikutnya.
Saksikan webinar Daddy’s Wishes: My Daughter to Become a Future Leader di Youtube Channel IBCWE.
7 November 2021
Fellicca P. Madiadipura